Tes Membaca Al-Quran Bagi Dua Calon Pemimpin Negara
Tes Membaca Al-Quran Bagi Dua Calon Pemimpin Negara Yang Dicanangkan Oleh Sekelompok Ulama Muslim Di Aceh Dalam Mencari Sosok Terbaik.
agen slot terpercaya – sumber , menara368 , Sekelompok ulama Muslim di Aceh telah menantang kandidat presiden Indonesia untuk menjalani tes membaca Al-Quran. Sebagai cara untuk menentukan sosok terbaik untuk memimpin negara dengan populasi Muslim terbesar.
Tim kampanye petahana, Joko “Jokowi” Widodo, dan penantangnya, Prabowo Subianto, telah merespons secara berbeda terhadap gagasan dari provinsi paling barat Indonesia yang konservatif, yang menerapkan syariah.
Tim Presiden Jokowi mengatakan petahana siap untuk ujian.
Alo Raban, seorang pejabat kampanye dengan kampanye Jokowi di Aceh, mengatakan bahwa Presiden bersedia untuk menjalani tes.
“Saya telah menghubungi tim nasional, yang mengatakan dia dan [ulama pendamping pasangan Ma’ruf Amin] akan menerima undangan untuk ujian,” kata Ali, seperti dikutip oleh kompas.com.
Wakil ketua tim, Abdul Kadir Karding, mengatakan Jokowi tidak keberatan mengikuti tes jika publik menuntutnya.
“Tes membaca Al-Quran telah diprakarsai oleh para ulama dan orang Aceh untuk kandidat presiden. Ide itu datang dari orang-orang, ”kata Karding, Kamis.
Aceh, satu-satunya provinsi di Indonesia yang memberlakukan syariah, sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang tahun 1999 tentang status Aceh sebagai wilayah khusus, adalah salah satu dari 10 provinsi di negara itu, 34 di mana Jokowi gagal mendapatkan mayoritas dalam pemilihan presiden 2014.
Jokowi mengunjungi provinsi itu pada bulan Desember dan bertemu para ulama. Menjanjikan mereka untuk melanjutkan pembahasan pesantren dan pendidikan agama. Yang akan memungkinkan pemerintah mengalokasikan lebih banyak dana untuk pesantren dan guru Quran.
Respon Berbeda Dari Kubu Oposisi Terhadap Lomba Membaca Al-Quran
Di sisi lain, tim kampanye Prabowo, yang didukung oleh dua partai berbasis Islam Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional. Memberitahukan tes semacam itu tidak diperlukan, atau jika memang terjadi, panitia harus menunjukkan bukti bahwa mereka ahli dalam membaca Al-Quran.
“[Penyelenggara] harus membuktikan bahwa mereka benar-benar memenuhi syarat. Mereka harus memiliki sertifikasi yang menunjukkan bahwa mereka mampu membaca Quran, ”kata pejabat tim Hidayat Nur Wahid.
Eksekutif Partai Gerindra Andre Rosiade mengklaim bahwa Prabowo, ketua partai, tidak menolak untuk mengikuti tes tetapi “bukan tipe yang memamerkan kehidupan agamanya”.
Kelompok ulama Muslim, Dewan Ulama Aceh, menantang kedua kandidat untuk membaca Al-Quran dalam ujian yang akan diadakan di Masjid Agung Baiturrahman di Banda Aceh pada 15 Januari. Kelompok itu mengatakan telah mengirim undangan untuk acara tersebut ke kedua tim kampanye.
Secara terpisah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memperingatkan bahwa tes semacam itu harus berdasarkan kesepakatan antara kedua kubu.
“Jika kedua kubu setuju untuk pengujian, kami akan mendukungnya, tetapi jika salah satu dari mereka tidak, maka kami tidak harus memaksanya untuk diadakan,” kata Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas.